https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/issue/feed LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR 2023-02-02T00:00:00+00:00 dr. Ida Yuliana, M.Biomed iyuliana@ulm.ac.id Open Journal Systems <p>Prosiding Lambung Mangkurat Medical Seminar merupakan kumpulan makalah bebas yang disajikan oleh penulis pada kegiatan Lambung Mangkurat Medical Seminar (LUMMENS). LUMMENS sendiri adalah kegiatan seminar ilmiah dilaksanakan oleh Program Studi Kedokteran Program Sarjana, dengan cabang ilmu kedookteran dan kesehatan serta tema berbeda-beda setiap tahunnya.</p> https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/13 UJI KOEFISIEN FENOL KOMBINASI EKSTRAK DAUN DAN KULIT BUAH Citrus hystrix SEBAGAI KANDIDAT ANTISEPTIK IN VITRO 2023-01-31T02:36:06+00:00 Lia Yulia Budiarti lybudiarti@ulm.ac.id Husnul Khatimah lybudiarti@ulm.ac.id Erida Wydiamata lybudiarti@ulm.ac.id Ghina Salsabila lybudiarti@ulm.ac.id Nurwafa lybudiarti@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong>Penyakit infeksi yang ditularkan melalui kontak dengan tangan masih merupakan masalah kesehatan pada masyarakat di wilayah lahan basah. Pengunaan zat antiseptic saat cuci tangan yang berbasis&nbsp; alkohol maupun berbahan alami, ditujukan untuk meminimalisis penularan agen penyebab infeksi. Tanaman <em>Citrus hystrix</em> yang mengandung beberapa senyawa aktif bersifat antimikroba, dapat dikembangkan sebagai antiseptik alternatif.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini menginformasikan efekstivitas sediaan antiseptik ekstrak kombinasi daun dan kulit buah <em>C.hystrix</em> secara <em>in vitro</em> melalui uji koefieien fenol.</p> <p><strong>Metode: </strong>Uji dilusi dengan biakan kultur konvensional, digunakan untuk mengamati aktivitas kandidat antiseptik pada isolat mikroba standar labolatorium.&nbsp;&nbsp; Parameter pengamatan berupa besaran nilai koefisien fenol kombinasi ekstrak <em>C.hystrix</em> dengan pembanding fenol 5% pada <em>Staphylococcus aureus</em><em>, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa </em>dan <em>Candida albicans.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Pada penelitian ini memperlihatkan adanya perpedaan efektivitas perlakuan, berdasarkan besaran nilai koefisien fenolnya. Sediaan ekstrak sebagai antiseptic adalah efektif, bila bernilai sama atau lebih dengan&nbsp; pembanding fenol 5%.&nbsp; Diperoleh hasil nilai koefisien fenol yang lebih tinggi antara perlakuan kombinasi ekstrak <em>C.hystrix </em>dengan&nbsp; fenol5%, yaitu pada <em>Staphylococcus aureus</em>. Nilai koefeisen yang sama dengan fenol 5% adalah pada <em>Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa </em>dan <em>Candida albicans.</em></p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Jenis senyawa sekunder yang relatif sama dan terkandung dalam daun dan kulit buah <em>C.hystrix</em> mengandung berbagai senyawa antibakteri yaitu senyawa minyak atsiri sitronelol, limonen, dan geraniol, juga senyawa flavonoid, alkaloid, dan tanin. Aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun dan kulit buah <em>C.hystrix</em> terhadap bakteri gram positif <em>S. aureus</em> lebih besar dibandingkan dengan bakteri gram negatif <em>E.coli</em> dan <em>P.aureginosa</em> . Sedangkan pada Ragi <em>C.albicans</em> bersifat gram positif namun dikarekan membran selnya lebih kompleks dibandingkan bakteri sehingga hasilnya sama dengan bakteri gram negatif.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Ekstrak kombinasi daun dan kulit buah <em>C.hystrix</em> mempunyai efeksivitas sebagai kandidat antiseptik alternatif.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/24 ANALISIS FAKTOR RISIKO LANGSUNG ASUPAN NUTRISI PADA ANAK DENGAN STUNTING DI DESA KELILING BENTENG ULU KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN 2023-01-31T03:58:18+00:00 Wahyuni wahyuni@ulm.ac.id Widya Noor Haliza wahyuni@ulm.ac.id Widya Shoffa Rosyida wahyuni@ulm.ac.id Vinni Fioleta Angi M. wahyuni@ulm.ac.id Sri Yulfa Wahyuni wahyuni@ulm.ac.id Muhammad Hasbi wahyuni@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong><em>Stunting</em> diketahui telah menjadi isu nasional. Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan per 31 Januari 2022, prevalensi angka kejadian <em>stunting</em> di Kabupaten Banjar mencapai 20.2% pada tahun 2020. Desa Keliling Benteng Ulu yang terletak di Kecamatan Martapura Barat merupakan salah satu desa yang paling&nbsp; banyak dijumpai angka kejadian<em> stunting</em><em>.</em></p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam pengaruh asupan makanan dan nutrisi pada anak terhadap kejadian <em>stunting</em> pada balita di Desa Keliling Benteng Ulu Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner Faktor risiko stunting, kuesioner Pra Skrining Perkembangan, dan observasi langsung. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus sampai 15 September 2022. Subyek penelitian ini adalah 44 pengasuh balita (usia 24-66 bulan) dan 44 balita (usia 24-66 bulan) yang memiliki z-score TB/U dibawah -2SD di Desa Keliling Benteng Ulu.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Dari hasil penelitian ditemukan&nbsp; bahwa 18,18 % responden tidak diberikan ASI Eksklusif, 27,27%&nbsp; responden diberikan MP ASI tidak sesuai standar waktu pemberian (kurang atau lebih dari 6 bulan). Pemberian hanya MP ASI instan saja sebanyak 43,18% responden, dengan jumlah pemberian MP ASI kurang dari 1 mangkuk kecil sebanyak 61,36% responden dan 72,73% responden yang cemilannya dengan <em>snack </em>yang dibeli di warung. Serta dari segi variasi menu makanan, 47,73% responden hanya mengonsumsi variasi nasi dan lauk saja.</p> <p><strong>Pembahasan</strong>: <em>Stunting</em> merupakan suatu terminologi untuk tinggi badan yang berada di bawah persentil -3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku berdasarkan pengukuran antropometri yang merupakan akibat dari masalah gizi kronis seperti kurangnya asupan gizi yang berlangsung lama yang diantaranya disebabkan oleh, kurang optimalnya pemberian ASI eksklusif dan MP ASI, konsumsi makanan dan cemilan yang memiliki nilai gizi yang kurang mencukupi kebutuhan tubuh.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian <em>stunting</em> di Desa Keliling Benteng Ulu Kabupaten Banjar adalah asupan nutrisi yang kurang</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/23 ANALISIS FAKTOR RISIKO STUNTING DI KALIMANTAN SELATAN 2023-01-31T03:54:39+00:00 Triawanti triawanti@ulm.ac.id Adriana Palimbo triawanti@ulm.ac.id Norhasanah triawanti@ulm.ac.id Sudjatmiko Setyobudihono triawanti@ulm.ac.id Tyas Ningrum Rahmadayanti triawanti@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong>Kalimantan Selatan mencatatkan angka <em>stunting</em> sebesar 30% yang membuatnya tergolong dalam zona merah, menunjukkan angka prevalensi <em>stunting</em> yang masih tinggi (30-39%). Kejadian <em>stunting</em> di Kalimantan Selatan tersebar di berbagai kabupaten dengan angka prevalensi mulai dari yang tertinggi yaitu 40,2% di Kabupaten Banjar sampai yang terendah yaitu 14,7% di Kabupaten Tanah Bumbu.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan <em>stunting</em> di Kalimantan Selatan.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan data sekunder bersumber dari PK21 BKKBN tahun 2021, SSGI tahun 2021, dan BPS Kalimantan Selatan. Analisis data menggunakan uji statistik korelasi pearson dan spearman serta kuadaran.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Berdasarkan uji korelasi pearson dan spearman menunjukkan ada hubungan signifikan antara terdapat anggota keluarga memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan (p&lt;0,05; r=0,613); setiap anggota keluarga makan “makanan beragam” paling sedikit 2 (dua) kali sehari (p&lt;0,05; r=0,561) dengan <em>stunting</em>. Namun tidak ada hubungan signifikan antara keluarga memiliki tabungan/simpanan (p=0,422; r=0,244); IPM (p=0,374; r=-0,289); usia nikah perempuan &lt;19 tahun (p=0,297; r=0,313); keluarga mempunyai sumber air minum utama yang layak (p=0,160; r=0,414); keluarga mempunyai jamban yang layak (p=0,74; r=0,511); dan jenis lantai tanah (p=0,748; r=0,099) dengan <em>stunting</em>.</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Tidak adanya anggota keluarga memiliki sumber penghasilan akan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Pendapatan dapat menentukan kualitas dan kuantitas pangan keluarga. Makanan beragam dapat menentukan asupan gizi yang didapat oleh keluarga.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Ada hubungan signifikan antara terdapat anggota keluarga memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan, setiap anggota keluarga makan “makanan beragam” dengan <em>stunting</em>. Tidak ada hubungan signifikan antara keluarga memiliki tabungan/simpanan, IPM, usia nikah perempuan &lt;19 tahun, keluarga mempunyai sumber air minum utama yang layak, keluarga mempunyai jamban yang layak, dan jenis lantai tanah dengan <em>stunting</em>.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/22 UJI EFEKTIVITAS REPELAN EKSTRAK DAUN JAMBU BOL (Syzygium malaccense L.) DALAM SEDIAAN SPRAY TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti 2023-01-31T03:51:52+00:00 Tara Utami Putri selvicellia@gmail.com Selvi Marcellia selvicellia@gmail.com Tutik selvicellia@gmail.com Linda Septiani selvicellia@gmail.com <p><strong>Latar Belakang</strong><strong>:</strong> <strong>:</strong> Salah satu tanaman yang potensial adalah daun jambu bol, jambu bol terbukti secara ilmiah dapat mengusir nyamuk <em>Aedes aegypti</em></p> <p><strong>Tujuan:</strong> Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak daun jambu bol dapat efektif sebagai&nbsp;&nbsp; insektisida dalam pengendalian nyamuk <em>Aedes aegypti</em>. Mengetahui konsentrasi ekstrak daun jambu bol sebagai repelan terhadap nyamuk<em> Aedes aegypti.</em></p> <p><strong>Metode</strong><strong>: </strong>Metode penelitian menggunakan perkolasi dengan pelarut yang digunakan adalah etanol.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil rendeman ekstraksi daun jambu bol sebesar 19,8%. Skrining fitokimia ekstrak daun jambu bol menunjukan bahwa sampel memiliki kandungan flavonoid, saponin, alkaloid dan tanin. Hasil uji efektivitas diperoleh sediaan spray dengan konsentrasi 1% efektif sebagai daya Tolak 86,90%.</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Nyamuk dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, kelompok kontrol positif, konsentrasi 5%, 3%, 1% dan kontrol negatif. Didapatkan pada uji <em>Post Hoc </em>HSD efektivitas ekstrak daun jambu bol 5% dan 3% dengan&nbsp; 1% tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p&gt;0,05).</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Sehingga dapat dikatakan bahwa ekstrak daun jambu bol (<em>syzyium malaccense</em> L<em>.</em>) mempunyai efektivitas sebagai rapelan dalam membunuh nyaamuk <em>Aedest aegepty</em>.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/21 UJI EFEKTIVITAS REPELAN EKSTRAK JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) DALAM SEDIAAN SPRAY TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti 2023-01-31T03:49:16+00:00 Ratna Silvie Sundari ratnasilvie06@gmail.com Selvi Marcellia selvicellia@gmail.com Nofita nofita82apt@gmail.com Suryadi Islami selvicellia@gmail.com <p><strong>Latar Belakang</strong>: Tumbuhan jantung pisang dengan habitat di alam terbuka dan terkena cahaya matahari.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak jantung pisang kepok dapat efektif sebagai insektisida dalam pengendalian nyamuk <em>Aedes aegypti </em>. Mengetahui konsentrasi ekstrak jantung pisang kepok repelan terhadap nyamuk <em>Aedes aegypti.</em></p> <p><strong>Metode: </strong>Metode penelitian menggunakan perkolasi dengan pelarut yang digunakan adalah etanol.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil rendemen dalam penelitian ini 500 gram serbuk jantung pisang kepok senyawa metabolit sekunder yang tertarik dalam jantung pisang kepok yaitu sebesar 11%. Hasil skrining Jantung pisang Kepok (<em>Musa Paradisiaca Linn.) </em>Hasil uji efektivitas diperoleh sediaan spray dengan konsentrasi 5% sebagai repelan daya tolak 93,18%.</p> <p><strong>Pembahasan:&nbsp; </strong>Didapatkan pada uji HSD efektivitas ekstrak jantung pisang kepok 5% dan 3% dengan 1% tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p&gt;0,05).</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Simpulan<em>: </em></strong>Sediaan spray ekstrak jantung pisang kepok pada ketiga formulasi tidak semua memenuhi nilai efektivitas sebagai repelan nyamuk Aedes aegypti dikarenakan daya tolaknya</p> <p>&lt;80%, dikatakan efektif jika daya tolak terhadap gigitan nyamuk &gt;80%.</p> <p>&nbsp;</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/20 DEMAM DENGUE PADA ANAK DI LINGKUNGAN LAHAN BASAH: LAPORAN KASUS DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK KOMPREHENSIF 2023-01-31T03:45:51+00:00 Noor Muthmainah aizmother@yahoo.co.id Nika Sterina Skripsiana aizmother@yahoo.co.id Pudji Andayani aizmother@yahoo.co.id Azka Hayati aizmother@yahoo.co.id Muthi’a Rosyida aizmother@yahoo.co.id Farah Rullyta Rizkina aizmother@yahoo.co.id <p><strong>Latar Belakang: </strong>Infeksi virus dengue ditransmisikan oleh vektor nyamuk <em>Aedes aegypti</em> dan <em>Aedes albopictus</em>. Infeksi ini paling luas penyebarannya di negara tropis termasuk Indonesia, terutama di Kalimantan Selatan yang merupakan lingkungan lahan basah</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Menganalisis dan melakukan intervensi pada seorang anak perempuan usia 8 tahun dengan demam dengue dan obesitas</p> <p><strong>Metode: </strong>Laporan kasus yang dianalisis dengan pendekatan holistik komprehensif</p> <p><strong>Hasil: </strong>Didapatkan faktor internal, faktor lingkungan fisik dan biologis yang menyebabkan anak menderita demam dengue dengan obesitas</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Kejadian demam dengue pada kasus ini disebabkan oleh faktor internal berupa faktor biologis yaitu usia dan status gizi obesitas, serta kurangnya pengetahuan dan perilaku mengenai Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4M Plus. Faktor eksternal yang didapatkan terkait lingkungan fisik berupa tempat tinggal yang mendukung perkembangbiakan nyamuk, serta faktor lingkungan biologis berupa jentik nyamuk di bak mandi. Intervensi yang dilakukan yaitu penatalaksanaan medikamentosa serta edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk, penyakit demam dengue dan gizi seimbang.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Faktor internal (faktor biologis), faktor lingkungan fisik dan biologis berperan menyebabkan terjadinya demam dengue di lingkungan lahan basah. Analisis kasus ini dengan pendekatan holistik komprehensif memberikan intervensi yang lebih optimal. <strong>&nbsp;</strong></p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/19 DIARE AKUT PADA ANAK STUNTING DI LINGKUNGAN LAHAN BASAH: LAPORAN KASUS DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN TERINTEGRASI 2023-01-31T03:41:10+00:00 Nika Sterina Skripsiana nika.skripsiana@ulm.ac.id Widya Nursantari nika.skripsiana@ulm.ac.id Nurul Hidayah nika.skripsiana@ulm.ac.id Dewi Indah Noviana Pratiwi nika.skripsiana@ulm.ac.id Fathia Arsyiana nika.skripsiana@ulm.ac.id Adena Riskivia Trinanda nika.skripsiana@ulm.ac.id Anggrit Fatoni Febrian Marsin nika.skripsiana@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong>Diare di Kalimantan Selatan termasuk penyakit dengan angka kejadian relatif tinggi,&nbsp; didukung oleh faktor lingkungan lahan basah. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit infeksi seperti diare.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Menganalisis dan melakukan intervensi kasus anak perempuan usia 25 bulan dengan diare akut dan stunting secara komprehensif</p> <p><strong>Metode: </strong>Laporan kasus yang dianalisis dengan pendekatan kedokteran terintegrasi</p> <p><strong>Hasil: </strong>Didapatkan faktor internal dan eksternal yang menyebabkan anak menderita diare akut dengan stunting</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Kejadian diare pada kasus ini disebabkan oleh faktor internal yaitu status gizi anak dengan stunting dan didukung oleh faktor eksternal yang mengarah pada ketidakseimbangan kondisi lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) orang tua yang kurang. Intervensi yang diberikan adalah tatalaksana medikamentosa serta edukasi tentang tatalaksana awal penyakit pasien, pemenuhan kebutuhan gizi anak, sanitasi lingkungan, dan PHBS.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Analisis kasus dengan pendekatan kedokteran terintegrasi pada anak dengan diare akut dan stunting di lingkungan lahan basah serta memberikan intervensi yang lebih optimal</p> 2023-02-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/18 SENSITIVITAS RAPID DIAGNOSTIK TEST TERHADAP DARAH DONOR YANG TERINFEKSI Plasmodium sp 2023-01-31T03:34:08+00:00 Nelly Al Audhah Audhah_fkunlam@yahoo.co.id <p><strong>Latar Belakang:</strong></p> <p>Skrinning malaria yang tidak dilakukan pada pendonor akan berakibat terjadi penularan. Penggunaan <em>Rapid Diagnostic Test</em> (RDT) memerlukan darah segar sedangkan darah donor sudah bercampur antikoagulan dan ada waktu penyimpanan.</p> <p><strong>Tujuan:</strong></p> <p>Diperlukan uji RDT dalam mendeteksi <em>Plasmodium spp</em> pada darah donor.</p> <p><strong>Metode:</strong></p> <p>Penelitian ini merupakan studi deskriptif dan observasional analitik dengan <em>totally sampling.</em></p> <p><strong>Hasil:</strong></p> <p>Didapatkan darah donor yang positif terinfeksi <em>Plasmodium spp </em>pada hari 0 sebelum bercampur antikoagulan sebanyak <u>+</u> 48 dan sesudah bercampur antikoagulan sebanyak <u>+</u> 42. Darah donor simpan hari ke-1, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28 yaitu masing-masing ditemukan RDT positif sebanyak <u>+</u> 40, <u>+</u> 32, <u>+</u> 25, <u>+</u> 13 dan <u>+</u> 5.</p> <p><strong>Pembahasan:</strong></p> <p>Sensitivitas RDT semakin lama semakin menurun&nbsp; yang mungkin disebabkan adanya <em>Plasmodium spp</em> yang <em>dormant</em> atau mati atau sudah terbentuk lesi penyimpanan sehingga kualitas sel darah menurun.</p> <p><strong>Simpulan:</strong></p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Adanya penurunan sensitivitas RDT pada darah donor yang terinfeksi <em>Plasmodium spp</em>.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/17 DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN DISFUNGSI LIVER: PENYAKIT LAHAN BASAH DALAM PERSPEKTIF HOLISTIK KOMPREHENSIF 2023-01-31T03:31:47+00:00 Maria Ulfah maria.ulfah@ulm.ac.id Yulia Syarifa maria.ulfah@ulm.ac.id Farida Heriyani maria.ulfah@ulm.ac.id Fransiscus Xaverius Hendriyono maria.ulfah@ulm.ac.id Muhammad Siddik maria.ulfah@ulm.ac.id Anisa Muliawaty maria.ulfah@ulm.ac.id Yulia Erviana maria.ulfah@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong>Demam berdarah <em>dengue</em> (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia khususnya Kalimantan Selatan sebagai wilayah lahan basah. Lahan basah termasuk faktor risiko bagi berkembangnya penyakit yang ditularkan melalui vektor, terutama <em>mosquito-borne disease</em>.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Melaporkan kasus DBD pada perempuan 17 tahun yang dianalisis secara holistik komprehensif.</p> <p><strong>Metode: </strong>Laporan kasus yang dianalisis berdasarkan aspek klinis, penunjang, kesehatan masyarakat dan rehabilitasi medik.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Didapatkan diagnosis DBD dengan disfungsi liver (<em>Expanded Dengue Syndrome</em>), derajat fungsional 3 dimana lingkungan rumah dan sekolah mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes.</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Faktor risiko internal kasus yaitu kurangnya pengetahuan tentang DBD dan kurangnya perilaku pemberantasan sarang nyamuk. Faktor risiko eksternal yaitu lingkungan mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes. Intervensi pada faktor risiko memberikan hasil keluhan yang berkurang, pengetahuan dan sikap terkait DBD meningkat.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Kasus DBD di lahan basah yang dianalisis secara holistik komprehensif memberikan manfaat intervensi yang lebih optimal.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/16 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 2023-01-31T03:26:40+00:00 Muhammad Raihan Nurabizar triawanti@ulm.ac.id Alfyonika Oktaviani Br Bukit triawanti@ulm.ac.id Annisa Kumala Dewi triawanti@ulm.ac.id Maisarah triawanti@ulm.ac.id Maria Ulfah triawanti@ulm.ac.id Merdayana triawanti@ulm.ac.id Triawanti triawanti@ulm.ac.id <p><strong>Latar belakang </strong>: <em>Stunting</em> adalah suatu kondisi dimana tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya karena masalah gizi kronis yaitu kurangnya asupan makanan yang berkepanjangan.<sup>1</sup> Prevalensi balita pendek di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%, meskipun angka tersebut mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, prevalensi kejadian <em>stunting</em> di Indonesia masih berada diatas standar yang ditetapkan WHO yaitu sebesar 20%. Angka kejadian <em>stunting</em> di Kalimantan Selatan terbilang cukup tinggi, Kalimantan Selatan menempati urutan ke-6 tertinggi secara nasional dengan kasus mencapai 30% dan salah satu kabupaten dengan prevalensi kejadian <em>stunting </em>yang cukup tinggi adalah Kabupaten Banjar sebesar 20%.<sup>2</sup></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap kejadian <em>stunting</em> pada balita</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Metode: </strong>Data yang digunakan bersumber dari data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari data Balita Desa Keliling Benteng Ulu dan data primer diperoleh berdasarkan lembar kuesioner yang diisi oleh responden melalui tahap wawancara terpimpin.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Hasil: </strong>Pengetahuan orang tua menjadi salah satu faktor risiko kejadian <em>stunting</em> dikarenakan Pengetahuan orang tua dapat membantu memperbaiki status gizi pada anak untuk mencapai kematangan pertumbuhan.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Pembahasan:</strong> Banyak faktor yang mempengaruhi <em>stunting</em>, diantaranya adalah panjang badan lahir, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan dan tinggi badan orang tua.<sup>3</sup> Pengetahuan orang tua menjadi salah satu faktor risiko kejadian <em>stunting</em> dikarenakan Pengetahuan orang tua dapat membantu memperbaiki status gizi pada anak untuk mencapai kematangan pertumbuhan.<sup>4</sup> <em>Stunting</em> tidak dapat kita anggap sebagai masalah yang sepele, <em>stunting</em> bukan hanya masalah keterlambatan perkembangan fisik, tetapi juga membuat anak mudah sakit dan terjadi gangguan perkembangan pada otak serta kecerdasan anak yang merupakan ancaman serius bagi kualitas sumber daya manusia di Indonesia.<sup>1 </sup>Menurut WHO, dalam jangka pendek, <em>stunting</em> dapat menyebabkan peningkatan kejadian kesakitan dan kematian, tidak optimalnya perkembangan kognitif atau kecerdasan, motorik, dan verbal, serta peningkatan biaya kesehatan. Dampak jangka panjang dari <em>stunting</em> yaitu postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa, peningkatan risiko obesitas dan penyakit degeneratif lainnya, menurunnya kesehatan reproduksi, tidak optimalnya kapasitas belajar dan performa saat masa sekolah, dan tidak maksimalnya produktivitas dan kapasitas kerja. Anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal akibat <em>stunting</em> pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan memperlebar ketimpangan di suatu negara<sup>.5 </sup></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Pengetahuan ibu sebagai pengasuh balita memiliki hubungan terhadap kejadian <em>stunting</em>. Solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi <em>stunting</em> diantaranya melalui intervensi gizi spesifik pada sasaran 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak sampai berusia 6 tahun, yang mana program kerja ini memerlukan koordinasi antara pihak terkait dan orang tua anak agar terlaksana.<sup>6</sup></p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/15 PENGARUH KONSUMSI KELAKAI (Stenochlaena palustris) TERHADAP ANEMIA PADA KEHAMILAN DAN RISIKO BAYI BERAT LAHIR RENDAH 2023-01-31T03:06:20+00:00 Muhammad Naufal Risyad naufalrisyadku@gmail.com Fauziah naufalrisyadku@gmail.com Nurul Hidayah naufalrisyadku@gmail.com <p><strong>Latar Belakang: </strong>Prevalensi anemia pada kehamilan di Indonesia tercatat 48.9%, tersering disebabkan defisiensi besi. Kelompok ini 39,72 kali berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Kelakai jenis paku-pakuan di lahan basah yang tinggi zat besi hingga 291,32 mg/100 gram sehingga berpotensi sebagai pencegah anemia.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui pengaruh pemberian kelakai terhadap kadar hemoglobin ibu hamil.</p> <p><strong>Metode: </strong>Desain penelitian <em>systematic review</em>. Menggunakan literatur berbahasa Indonesia dan Inggris dari Google Scholar dan Pubmed dalam rentang 2012-2022 terkait pengaruh pemberian kelakai terhadap kejadian anemia kehamilan dan hubungannya dengan BBLR.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Terdapat peningkatan signifikan kadar hemoglobin ibu hamil sebesar 7,2% setelah mengonsumsi kelakai.</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Anemia menurunkan suplai oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin sehingga mengganggu pertumbuhan janin dan mengakibatkan BBLR. Konsumsi kelakai dalam berbagai jenis olahan seperti sirup, dan sayur rebus efektif meningkatkan kadar hemoglobin.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Kelakai secara statistik signifikan meningkatkan hemoglobin ibu hamil, sehingga berpotensi sebagai suplemen pencegah anemia dan menurunkan risiko BBLR.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/14 PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN RT 01 DESA KELILING BENTENG ULU KABUPATEN BANJAR 2023-01-31T03:01:59+00:00 Lia Yulia Budiarti lybudiarti@ulm.ac.id Budi Hartoyo lybudiarti@ulm.ac.id Muhammad Bukhari lybudiarti@ulm.ac.id Muhammad Dzikra Anwar lybudiarti@ulm.ac.id Muhammad Fachriyad lybudiarti@ulm.ac.id Muhammad Julianda Putra lybudiarti@ulm.ac.id George Arietama georgearietama28@gmail.com <p><strong>Latar Belakang: </strong>Karakteristik permasalahan kesehatan lingkungan pada masyarakat di wilayah lahan basah adalah pengelolaan sampah rumah tangga. Pada masyarakat di Desa Keliling Benteng Ulu yang berada di sepanjang Sungai Martapura, mempunyai kebiasaan membuang sampah pada sungai. Dampaknya, adalah berupa banjir akibat sampah yang menumpuk, dan penyakit infeksi yang ditularkan melalui penggunaan air sungai yangtelah&nbsp; tercemar oleh sampah rumah tangga.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertujuan memberikan penyuluhan pengelolaan sampah rumah tangga pada ibu-ibu rumah tangga di wilayah RT 1 Desa Keliling Benteng Ulu, sebagai upaya menciptakan lingkungan yang sehat /higienis,&nbsp; dan bersih, serta mencegah penularan penyakit akibat sampah..</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Metode: </strong>Kegiatan PKM menggunakan metode penyuluhan ini dilaksanakan pada sasaran ibu-ibu rumah&nbsp; yaitu sebayak 30 orang. Kegiatan dilaksankan melalui beberapa tahapan yaitu: 1) sosialisasi dengan pihak RT 01 dan warga setempat&nbsp; terkait permasalahan sampah,&nbsp; 2) pelaksanaan penyuluhan menggunakan media tayangn proyektor, poster dan leflet mengenai pengelolaan sampah rumah tangga, serta 3) evaluasi yang dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan. Kegiatan PKM ini dilaksanakan pada 23 Mei 2022.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Hasil: </strong>Kegiatan penyuluhan dapat meningkatakan pengetahuan masyarakat. mengenai adanya &nbsp;kontribusi sampah rumah tangga sebagai pencemar lingkungan di lahan basah dan penyebab banjir, peran&nbsp; rumah tangga dalam pengelolaan sampah, serta manfaat pengelolaan sampah rumah tangga berbasis 3R dapat menciptakan lingkungan masyarakat yang higienis dan bersih,&nbsp;&nbsp; mencegah bencana banjir, serta terhidar dari penularan penyakit infeksi.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Simpulan: </strong>Penyuluhan pengelolaan samapah rumah tangga dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di bantaran sungai, sebagai upaya mengurangi produk sampah rumah tangga, mencegah penularan penyakit akibat sampah, serta mencegah banjir</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/2 GAMBARAN HASIL ANALISA CAIRAN SEREBROSPINAL DI RUMAH SAKIT DAERAH ULIN BANJARMASIN TAHUN 2021 2023-01-10T11:11:35+00:00 Azma Rosida dr.azmarosida@ulm.ac.id FX. Hendriyono fx_hendryono@yahoo.com Dewi Indah Noviana Pratiwi indahhariadi@gmail.com <p><strong>Latar Belakang: </strong>Analisa cairan serebrospinal merupakan pemeriksaan laboratorium yang membantu diagnosa penyakit di sistem saraf pusat. Perubahan komposisi cairan serebrospinal (LCS) dapat digunakan sebagai indikator diagnosis penyakit seperti infeksi, perdarahan, atau leukemia. Penelitian analisa cairan serebrospinal masih sulit ditemukan sehingga diperlukan studi lebih lanjut mengenai hal ini.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran analisa serebrospinal di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin periode Januari-Desember 2021</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan desain deskriptif metode kuantitatif, dengan menggunakan data sekunder yang didapat melalui data <em>laboratory information systems</em> tahun 2021</p> <p><strong>Hasil: </strong>Didapatkan 25 hasil analisa cairan serebrospinal selama tahun 2021, pasien laki-laki 14 orang dan perempuan 11 orang. Rentang usia 1- 49 tahun, median usia 5 tahun. Hasil dugaan infeksi tuberculosis dan bakteri masing-masing 12%, infeksi virus 16%, normal 28%, dan inflamasi 32%</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Cairan serebrospinal merupakan zat aktif dan dinamis secara metabolik memiliki banyak fungsi penting.&nbsp; Perubahan komposisinya memberikan banyak makna pada sistem saraf pusat.&nbsp; Dari hasil analisa data selama 1 tahun pemeriksaan didapatkan kesan terbanyak adalah inflamasi biasanya berupa perubahan komponen normal protein atau LDH tanpa peningkatan jumlah sel.&nbsp; Kesan infeksi virus didapatkan dari peningkatan jumlah sel dengan dominasi sel mononuklear tanpa penuruanan rasio glukosa LCS dan serum, sedangkan pada infeksi bakteri umumnya didaptkan peningkatan jumlah sel, dengan dominasi sel polimorfonuklear diikuti penuruanan rasio glukosa, sedangkan dugaan infeksi tuberculosis jika didapatkan peningkatan sel dengan dominasi sel mononuklear.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Analisa cairan&nbsp; serebrospinal membantu dokter dalam menegakkan diagnosis penyakit sistem saraf pusat, hasil analisa serebrospinal terbanyak di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2021 adalah inflamasi 32%.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/12 EDUKASI CTPS PADA ANAK PESISIR SEBAGAI UPAYA MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT INFEKSI 2023-01-31T02:29:16+00:00 Lia Yulia Budiarti 1910911120033@mhs.ulm.ac.id Farida Heriyani 1910911120033@mhs.ulm.ac.id Nika Sterina Skripsiana 1910911120033@mhs.ulm.ac.id Muhammad Fachriyad 1910911120033@mhs.ulm.ac.id Ghina Salsabilla 1910911120033@mhs.ulm.ac.id Nurwafa 1910911120033@mhs.ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong></p> <p>Penggunaan air yang kurang bersih serta kebiasaan cuci tangan pada seseorang dapat menjadi faktor penularan penyakit infeksi.. Perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan air mengalir dapat menghambat perkembangbiakan mikroba pada tangan. Anak-anak usia sekolah&nbsp; di wilayah pesisir merupakan populasi yang rentan mengalami penyakit infeksi. Pembekalan teknik CTPS yang baik dan benar pada anak perlu terus dilakukan, salahsatunya melalui edukasi dan simulasi yang menarik.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Tujuan: </strong></p> <p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertujuan memberikan edukasi pada siswa sekolah dasar (SD) tentang kebiasaan CTPS sebagai upaya mencegah penularan penyakit infeksi.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Metode: </strong></p> <p>PKM dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu: 1) sosialisasi dengan pihak puskesmas Desa Satui Barat,&nbsp; dan pernyiapan sarana prasarana CTPS; 2) pelaksanaan pemberian edukasi dan simulasi teknik CTPS 6 langkah diiringi lagu “ampar-ampar pisang”; serta 3) evaluasi berupa peragaan CTPS oleh sasaran kegiatan secara berurutan dan teknik yang benar. Sasaran Kegiatan adalah siswa-siswa SD Binaan PT Arutmin di Desa Satui Barat, Kabupaten Tanah Bumbu, sebanyak 40siswa. Kegiatan PKM ini dilaksanakan bersamaan dengan acara Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM)&nbsp; pada 12-13 Nopember 2021.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Hasil: </strong></p> <p>Pada awal kegiatan PKM para siswa diberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan pada ana-anak yang rentan mengalami penyakit infeksi, terutama pada keluarga di wilayah pesisir. Perilaku sederhana CTPS, mampu mencegah penularan penyakit infeksi. Kegiatan edukasi menggunakan media poster dan simulasi CTPS dengan&nbsp; teknik 6 langkah diringan nada lagu “ampar-ampar pisang” sangat menarik dan menggembirakan anak-anak. Antusias sasaran kegiatan menjadikan semua anak yang hadir mampu melaksanakan CTPS secara baik dan benar. Evaluasi yang dimati menjelang akhir kegiatan, memperlihatkan PKM ini berhasil 100% diedukasikan pada anak-anak pesisir.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Simpulan: &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </strong></p> <p>Pelaksanaan PKM dianggap berhasil 100%, karena semua anak dapat melakuan CTPS secara benar.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/11 PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA UNTUK PEMBUATAN KOMPOS DI LINGKUNGAN LAHAN BASAH 2023-01-31T02:24:37+00:00 Lena Rosida lrosida@ulm.ac.id Ahmad Husairi lrosida@ulm.ac.id Oski Illiandri lrosida@ulm.ac.id Dwi Setyohadi lrosida@ulm.ac.id Nika Sterina Skripsiana lrosida@ulm.ac.id Rizqi Rifani lrosida@ulm.ac.id Fahrina Ulfah lrosida@ulm.ac.id Nabilla Nur Aulia Salsabilla lrosida@ulm.ac.id Naimah lrosida@ulm.ac.id Nesya Kamila lrosida@ulm.ac.id Ramadhani Akbar Indratma lrosida@ulm.ac.id Amanda Sabrina Bellanty lrosida@ulm.ac.id Gusti Putri Dayana Sifa Dalpa lrosida@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong>Pemanfaatan lahan basah masih belum maksimal, salah satunya akibat pengolahan sampah yang tidak tepat. Masyarakat Desa Keliling Benteng Ulu RT 08, salah satu desa yang memiliki banyak lahan basah, masih memiliki pengetahuan pengolahan sampah organik yang belum memadai.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Memberikan fasilitasi agar masyarakat desa Keliling Benteng Ulu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi kompos</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode penyuluhan menggunakan metode ceramah dan diskusi, kegiatan wawancara untuk mengukur pengetahuan masyarakat mengenai kompos/pupuk sampah organik, dan demonstrasi pembuatan sampah organik</p> <p><strong>Hasil: </strong>Didapatkan permasalahan berupa kebiasaan membuang sampah yang tidak tepat, masyarakat tidak mengetahui cara mengelola limbah organik, dan desa yang sangat rentan mengalami banjir. Edukasi penyuluhan sampah organik diikuti oleh 20 orang masyarakat desa RT 08. Kegiatan diakhiri dengan demo pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos dan evaluasi</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Melalui kegiatan edukasi dan peragaan proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, masyarakat desa Keliling Benteng Ulu RT 08 mampu mengolah sampah organik menggunakan larutan EM4 dan molase. Proses pembuatan kompos dapat selesai dalam waktu sekitar 3 minggu</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/10 SENSITIFITAS DAN SPEFISITAS PULASAN DIFFQUICK UNTUK INDENTIFIKASI Helicobacter pylori PADA BIOPSI LAMBUNG PENDERITA GASTRITIS 2023-01-31T02:12:07+00:00 Ika Kustiyah Oktaviyanti ikoktaviyanti@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong>Gastritis atau yang dikenal sebagai sakit maag banyak terjadi di masyarakat. Banyak hal yang menyebabkan penyakit ini, seperti makanan yang terlalu asam atau terlalu pedas, obat-obatan maupun zat kimia yang dapat mengiritasi lambung. Selain itu, gastritis dapat pula disebabkan kuman <em>Helicobacter pylori</em>. Pengobatan yang efektif pada penyakit ini adalah terapi yang berdasar pada penyebab penyakitnya. Sehingga perlu menentukan etiologi dari gastritis tersebut. Pada gastritis yang disebabkan kuman <em>helicobacter pylori</em>, diperlukan identifikasi adanya kuman <em>Helicobacter pylori</em> pada biopsi lambung. Identifikasi kuman ini gold standarnya adalah dengan pemeriksaan pulasan imunohistokimia. Namun pulasan imunohistokimia ini terbilang mahal, dan reagennya sulit didapatkan. Sehingga dilakukan pulasan lain seperti giemsa atau <em>Diffquick</em> (modified giemsa) yang dapat mengidentifikasi kuman tersebut pada sediaan biopsi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk memastikan efektivitas pulasan <em>Diffquick</em> dalam mengidentifikasi <em>Helicobacter pylori</em> pada biopsy lambung penderita gastritis</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan uji diagnostik untuk mencari sensitivitas&nbsp; dan spesifisitas pulasan <em>Diffquick,</em> dibandingkan dengan gold standar pulasan imunohistokimia. Sampel yang digunakan sebanyak 50 sampel dari biopsy gaster penderita gastritis pada Laboratorium RS Sari Mulia Banjarmasin</p> <p><strong>Hasil: </strong>Pada penelitian ini didapatkan sensitivitas pulasan <em>Diffquick</em> adalah 66%, sedangkan spesifisitas pulasan <em>difquick</em> adalah 50%.</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian ditempat lain yang menyatakan pulasan modified giemsa dan pulasan <em>Diffquick</em> memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang hampir sama dengan pulasan imunohistokimia. Hal ini mungkin disebabkan perlu jam terbang yang tinggi untuk mengidentifikasi <em>Helicobacter pylori</em> dengan pulasan <em>Diffquick</em>.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>pulasan <em>Diffquick</em> kurang efektif dalam mengidentifikasi <em>Helicobacter pylori</em> pada biopsi lambung penderita gaster pada Laboratorium Patologi Anatomi RS Sari Mulia Banjarmasin.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/9 ETNOMEDICINE ANTI KANKER INFUSA BENALU BATU (Paraboea Sp) DARI PROFIL KROMATOGRAFI GAS-SPEKTROMETRI MASSA (GC-MS) 2023-01-31T02:08:56+00:00 Fujianti dr.fujiati@ulm.ac.id Joharman dr.fujiati@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang</strong>: Benalu batu/benalu kapur (<em>Paraboea Sp</em>) merupakan salah satu etnomedicine antikanker masyarakat Batulicin Kalimantan Selatan. Tanaman ini belum banyak diteliti terutama kandungan bioaktifnya yang berpotensi sebagai antikanker.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Analisis profil senyawa organik infusa daun <em>Paraboea sp</em> dengan kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) yang berpotensi sebagai antikanker.</p> <p><strong>Metode:</strong> tanaman <em>Paraboea</em> sp dari pegunungan batu kapur daerah Batulicin Kalimantan Selatan, kemudian infusa daunnya dianalisis dengan GC-MS menggunakan prosedur standar. Senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai obat antikanker dipilih dari profil GC-MS dan ditunjang dari data fitokimia anti kanker yang sudah ada.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Profil GC-MS infusa daun <em>Paraboea sp</em> adalah 7-hidroksi-7-fenil-3,9-diisoprofil-2,10-dioksadispiro (51,2%), carbamat acid (34,5%), nerol (3,9%), citral (2,5%), β-citronellol (2,4%), neryl acetate (1,5%), hexadecanoic acid (1,5%), Z-citral (1,1%), dan Trans-Caryophyllene (0,6%)</p> <p><strong>Pembahasan</strong>: nerol, carbamat acid, citral, β-citronellol, Z-citral, neryl acetate, hexadecanoic acid, Z.citral, dan Trans-Caryophyllene mempunyai potensi sebagai anti kanker</p> <p><strong>Simpulan:</strong> <em>paraboea sp</em>, yang merupakan etnomedicine penting di Batulicin Kalimantan Selatan, terbukti mengandung beberapa molekul yang menunjukkan aktivitasnya sebagai anti kanker.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/8 FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS TELUK DALAM BANJARMASIN 2023-01-31T02:05:17+00:00 Farida Heriyani fheriyani@ulm.ac.id Muhammad Hafiz Ansari fheriyani@ulm.ac.id Alya Maulida fheriyani@ulm.ac.id Annie Khairun Nida fheriyani@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang</strong> : <em>Stunting</em> adalah kondisi gagal tumbuh pada balita yang dapat terjadi karena faktor langsung dan faktor tidak langsung. Di wilayah Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin pada tahun 2020 terdapat 148 balita <em>stunting</em> (7,3%) dan pada tahun 2021 hingga bulan Agustus sudah ditemukan 130 balita <em>stunting</em> (6,1%).</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Tujuan </strong>: Mengetahui faktor risiko terjadinya <em>stunting</em> pada balita di wilayah Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Metode</strong> :Obsevasional deskriptif dengan pendekatan <em>crossectional</em>. Subjek penelitian adalah balita <em>stunting</em> yang tercatat di Puskesmas Teluk Dalam yang dipilih dengan teknik <em>simple random sampling</em>.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Hasil </strong>: 52,2% berjenis kelamin perempuan dengan berat lahir seluruhnya ≥2.500 gram. Ibu balita sebanyak 47,9% berusia 31-40 tahun, tingkat pendidikan kebanyakan SMA sederajat (52,2%) dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (91,4%), pengetahuan kurang (69,6%) serta dari sosial ekonomi kurang (69,6%) tapi tidak ada riwayat KEK saat hamil (95,4%). Berdasarkan asupan makanan balita, kebanyakan makan dengan frekuensi 1-2 dan 2-3 kali sehari dengan jumlah 5-10 sendok makan perkali makan dengan jenis&nbsp; makanan yang tidak beragam.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Pembahasan</strong> : terdapat faktor penyebab langsung (asupan makanan yang tidak beragam) dan faktor tidak langsung (pendidikan, pengetahuan dan pekerjaan ibu, ekonomi keluarga).</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Simpulan</strong> : Faktor risiko <em>stunting</em> balita terdiri dari jenis kelamin perempuan, ibu dengan pendidikan menengah, pengetahuan kurang, tidak bekerja, dan ekonomi kurang, serta asupan makanan balita yang tidak beragam.</p> <p>&nbsp;</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/7 FAKTOR RISIKO STROKE BERULANG: STUDI KASUS-KONTROL BERBASIS RUMAH SAKIT 2023-01-31T02:02:14+00:00 Fakhrurrazy fakhrurrazy@ulm.ac.id Syellin Ivasga fakhrurrazy@ulm.ac.id Nurazizah Yunus fakhrurrazy@ulm.ac.id Husnul Khatimah fakhrurrazy@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong>Stroke berulang terjadi pada sekitar 25% pasien stroke pertama, yang memiliki risiko kematian lebih tinggi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk mendapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya stroke berulang pada pasien stroke.</p> <p><strong>Metode: S</strong>tudi kasus kontrol retrospektif dilakukan pada pasien di Unit Stroke dan ruang saraf RSUD Ulin Banjarmasin periode Februari 2021-Agustus 2022. Dilakukan analisis univariat, bivariat dengan <em>Chi-Square test</em>, dan multivariat regresi logistik.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Didapatkan dua kelompok penelitian yaitu 241 pasien kelompok kasus stroke berulang dan 241 pasien kelompok kontrol. Berdasarkan analisis statistik didapatkan faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya stroke berulang pada penelitian ini adalah jenis stroke (iskemik atau perdarahan) (OR=1,812, 95% CI=1,245-2,638) riwayat hipertensi (OR=2,993; 95% CI=1,806-4,958) riwayat penyakit jantung (OR 1,708; 95% CI=1,079-2,704), serta riwayat dislipidemia (OR 1,774; 95% CI=1,197-2,630).</p> <p><strong>Pembahasan</strong><strong>: </strong>Penanganan faktor risiko pada stroke pertama yang baik dapat mencegah gangguan neurologis yang lebih serius, mempercepat pemulihan, dan menurunkan risiko kematian.</p> <p><strong>Simpulan: F</strong>aktor prediktor independen terjadinya stroke berulang adalah jenis stroke, riwayat hipertensi, dan riwayat dislipidemia.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/6 IDENTIFIKASI FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN PADA KELUARGA DENGAN BALITA STUNTING DI DESA KELILING BENTENG ULU, KABUPATEN BANJAR 2023-01-31T01:49:28+00:00 Fahrina Ulfah fahrina.ulfah@ulm.ac.id Muhammad Agung Perdana fahrina.ulfah@ulm.ac.id Nadiya Alifa Nur Istiqomah fahrina.ulfah@ulm.ac.id Nafisatul Hadiqo fahrina.ulfah@ulm.ac.id Norsyifa fahrina.ulfah@ulm.ac.id Nuria Rayal Ain fahrina.ulfah@ulm.ac.id <p><strong>Latar belakang :</strong> Data tahun 2021 menunjukkan prevalensi <em>stunting</em> di Kalimantan Selatan adalah sebesar 30%, lebih tinggi dari angka nasional (24,4%), dengan prevalensi tertinggi di Kabupaten Banjar (40,2%). Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi yang dapat menghambat proses penyerapan nutrisi, kondisi yang jika terjadi dalam waktu lama dapat memicu timbulnya masalah <em>stunting</em>.</p> <p><strong>Tujuan :</strong> Mengidentifikasi faktor sanitasi lingkungan yang berperan dalam kejadian <em>stunting</em> di desa&nbsp; Keliling Benteng Ulu, Kabupaten Banjar</p> <p><strong>Metode :</strong> Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan data primer berupa wawancara dan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) sesuai usia dan data sekunder berupa data anak yang menderita <em>stunting</em>.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Didapatkan 40,38% keluarga dengan balita <em>stunting</em> menggunakan air sungai sebagai sumber air minum, 11,63% mengelola air minum dengan cara diendapkan, 9,30% &nbsp;memiliki kualitas air minum yang keruh, 84,09% menggunakan jamban pribadi tanpa <em>septic tank</em>, 25,58% &nbsp;memiliki jarak pembuangan tinja yang kurang dari 10 meter dari sumber air, dan 77,27% dengan anggota keluarga perokok.</p> <p><strong>Pembahasan:</strong> <em>Water, sanitation and hygiene</em> (WASH) merupakan salah satu faktor risiko yang secara tidak langsung berperan penting terhadap timbulnya masalah <em>stunting</em> pada balita di desa Keliling Benteng Ulu</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Lingkungan dan sanitasi yang buruk berpotensi menyebabkan terjadinya <em>stunting</em>.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/5 EDUKASI TUMPENG GIZI SEIMBANG SEBAGAI PEDOMAN POLA HIDUP SEHAT PADA MASYARAKAT PESISIR 2023-01-31T01:39:37+00:00 Dwi Setiohadi dwi.immunology@gmail.com Pandji Winata Nurikhwan dwi.immunology@gmail.com Lia Yulia Budiarti dwi.immunology@gmail.com Huda Ahdadia dwi.immunology@gmail.com Nazla Putri Azhari dwi.immunology@gmail.com Muhammad Fachriyad dwi.immunology@gmail.com <p><strong>Latar Belakang: </strong>Kekurangan gizi mampu meningkatkan risiko penyakit infeksi, memperlambat pertumbuhan dan perkembangan serta menurunkan tingkat kecerdasan anak. &nbsp;Pola makan ѕehat dan aѕupan giᴢi ѕeimbang ѕangat penting diterapkan dalam kehidupan keluarga ѕehari-hari. Panduan konsumsi sehari hari dapat digambarkan secara ringkas melalui “Tumpeng Gizi Seimbang” yang mencakup&nbsp; Pedoman Umum Gizi Seimbang (PGS).</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertujuan memberikan edukasi tumpeng gizi seimbang sebagai pedoman pola hidup sehat pada masyarakat di wilayah pesisir.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode PKM berupa edukasi dengan ceramah menggunakan media poster serta diskusi, dilaksanakan pada 23 Nopember 2021. Responden yaitu &nbsp;50 orang ibu rumah tangga, masyarakat &nbsp;Desa Satui Barat, Kabupaten Tanah Bumbu. Evaluasi dilaksanakan setelah pemaparan materi dan di akhir PKM berdasarkan hasil tanya jawab diskusi.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Kegiatan PKM materi “tumpeng gizi” seimbang pada ibu rumah tangga sebagai pedoman pola hidup sehat pada masyarakat pesisir, dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati saat sosialisasi. Semua responden antusias, merasa terbantu dapat mengenal “tumpeng gizi” sehat. Sumber gizi yang baik ditunjang dengan pilar pola hidup sehat dapat diinformasikan melalui PKM ini. Jenis menu sederhana, namun memenuhi gizi sehat dapat diberikan pada keluarganya, &nbsp;khususnya untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan. Ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman responden terkait “tumpeng gizi” untuk menerapkannya sebagai pola hidup sehat dan seimbang.</p> <p><strong>&nbsp;</strong><strong>Simpulan: </strong>Simpulan, edukasi tumpeng gizi seimbang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu di &nbsp;wilayah pesisir dalam&nbsp; melaksanakan pola hidup sehat dan seimbang. Hasil edukasi diharapkan ibu-ibu rumah tangga dapat membiasakan membuat menu seimbang dengan gizi seimbang untuk diinformasikan dan diperagakan lebih lanjut kepada masyarakat lainnya di wilayah pesisir.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/4 PENDIDIKAN INKLUSI TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023-01-10T12:17:50+00:00 Dewi Nugraheni lummens@ulm.ac.id Lena Rosida lrosida@ulm.ac.id Oski Illiandri oilliandri@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang:</strong> Pendidikan merupakan hak semua orang, baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa, pria dan wanita, individu normal maupun individu berkebutuhan khusus.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Menganalisis pelayanan dasar terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan pendidikan inklusi di sekolah dengan adanya pelayanan dasar ABK melalui pendidikan inklusi dengan tujuan mengembangkan potensi dan kreativitas pada anak, mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus, selanjutnya guru perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis dan tingkat kelainan anak, diantaranya adalah kelainan fisik, mental, intelektual, sosial dan perasaan.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian menggunakan metode studi literature review dengan teknik analisis deskriptif. Sumber data elektronik berupa ScienceDirect, SAGE dan Google Scholar digunakan untuk mengumpulkan data.</p> <p><strong>Pembahasan:</strong> Terdapat 40 jurnal dalam kurun waktu 5-7 tahun terakhir yang memenuhi kriteria didapat bahwa beberapa bentuk layanan anak berkebutuhan khusus adalah bimbingan selaku konstelasi, bimbingan yang bersifat developmental, bimbingan selaku ilmu. bimbingan selaku pengembangan pribadi, serta bimbingan selaku pendidikan psikologis.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus dalam beberapa kelompok besar secara terpisah yaitu jenis ABK berdasarkan gangguan sosial dan emosional, jenis ABK berdasarkan gangguan perilaku, gangguan fisik antara lain tunanetra tunarungu, tunawicara, tunadaksa<strong>, </strong>gangguan komunikasi, kesulitan belajar, serta berdasarkan anak berbakat. Adapun bentuk-bentuk layanan anak berkebutuhan khusus yaitu bimbingan selaku konstelasi, bimbingan yang bersifat developmental, bimbingan selaku ilmu tindakan. bimbingan selaku pengembangan pribadi, serta bimbingan selaku pendidikan psikologis.</p> 2022-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR https://lummens.ulm.ac.id/ojs3/index.php/proceeding/article/view/3 PERDARAHAN BATANG OTAK + VASCULAR COGNITIVE IMPAIRMENT DENGAN FAKTOR RISIKO GAYA HIDUP YANG TIDAK SEHAT 2023-01-10T11:43:29+00:00 Dewi Indah Noviana Pratiwi indahhariadi@gmail.com Fakhrurrazy Fakhrurrazy razymed@gmail.com Djalalludin Djalalludin lummens@ulm.ac.id Fathia Arsyiana lummens@ulm.ac.id Noorfitriyani Noorfitriyani lummens@ulm.ac.id Lathifah Laila Ulfa lummens@ulm.ac.id <p><strong>Latar Belakang</strong>: Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan utama di masyarakat Indonesia. Berdasarkan Riskesdas 2018 angka kejadian stroke Kalimantan Selatan merupakan yang tertinggi ke-6 di Indonesia. Salah satu varian dari stroke hemoragik adalah perdarahan batang otak. Cedera otak vascular ini nantinya dapat berpengaruh pada kemampuan kognitif pasien (<em>vascular cognitive impairment</em>). Faktor yang berpengaruh terhadap berkembangnya stroke diantaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Menganalisis dan melakukan intervensi kasus perdarahan batang otak dengan <em>vascular cognitife impairment</em> Laki-laki 52 tahun secara holistik komprehensif.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Metode</strong>: Laporan kasus yang dianalisis berdasarkan aspek klinis, penunjang, kesehatan masyarakat dan rehabilitasi medik dengan pendekatan kedokteran terintegrasi</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Hasil</strong>: Didapatkan diagnosis perdarahan batang otak disertai <em>vascular cognitive impairment</em> dengan faktor risiko gaya hidup tidak sehat.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Pembahasan</strong>: Faktor risiko internal kasus yaitu genetik, usia tua dan gaya hidup. Faktor risiko eksternal yaitu ekonomi, lingkungan sosial, lingkungan budaya dan lingkungan fisik. Intervensi pada faktor risiko memberikan hasil keluhan yang berkurang, pengetahuan dan sikap terkait penyakit yang diderita meningkat.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Simpulan</strong>: Kasus perdarahan batang otak dengan <em>vascular cognitive impairment</em> yang dianalisis secara holistik komprehensif memberikan manfaat intervensi yang lebih optimal.</p> 2023-02-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 LAMBUNG MANGKURAT MEDICAL SEMINAR