ANALISIS FAKTOR RISIKO STUNTING DI KALIMANTAN SELATAN

Authors

  • Triawanti
  • Adriana Palimbo
  • Norhasanah
  • Sudjatmiko Setyobudihono
  • Tyas Ningrum Rahmadayanti

Keywords:

stunting, faktor risiko, Kalimantan Selatan

Abstract

Latar Belakang: Kalimantan Selatan mencatatkan angka stunting sebesar 30% yang membuatnya tergolong dalam zona merah, menunjukkan angka prevalensi stunting yang masih tinggi (30-39%). Kejadian stunting di Kalimantan Selatan tersebar di berbagai kabupaten dengan angka prevalensi mulai dari yang tertinggi yaitu 40,2% di Kabupaten Banjar sampai yang terendah yaitu 14,7% di Kabupaten Tanah Bumbu.

Tujuan: Menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan stunting di Kalimantan Selatan.

Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder bersumber dari PK21 BKKBN tahun 2021, SSGI tahun 2021, dan BPS Kalimantan Selatan. Analisis data menggunakan uji statistik korelasi pearson dan spearman serta kuadaran.

Hasil: Berdasarkan uji korelasi pearson dan spearman menunjukkan ada hubungan signifikan antara terdapat anggota keluarga memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan (p<0,05; r=0,613); setiap anggota keluarga makan “makanan beragam” paling sedikit 2 (dua) kali sehari (p<0,05; r=0,561) dengan stunting. Namun tidak ada hubungan signifikan antara keluarga memiliki tabungan/simpanan (p=0,422; r=0,244); IPM (p=0,374; r=-0,289); usia nikah perempuan <19 tahun (p=0,297; r=0,313); keluarga mempunyai sumber air minum utama yang layak (p=0,160; r=0,414); keluarga mempunyai jamban yang layak (p=0,74; r=0,511); dan jenis lantai tanah (p=0,748; r=0,099) dengan stunting.

Pembahasan: Tidak adanya anggota keluarga memiliki sumber penghasilan akan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Pendapatan dapat menentukan kualitas dan kuantitas pangan keluarga. Makanan beragam dapat menentukan asupan gizi yang didapat oleh keluarga.

Simpulan: Ada hubungan signifikan antara terdapat anggota keluarga memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan, setiap anggota keluarga makan “makanan beragam” dengan stunting. Tidak ada hubungan signifikan antara keluarga memiliki tabungan/simpanan, IPM, usia nikah perempuan <19 tahun, keluarga mempunyai sumber air minum utama yang layak, keluarga mempunyai jamban yang layak, dan jenis lantai tanah dengan stunting.

Downloads

Published

2022-12-31