IDENTIFIKASI FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN PADA KELUARGA DENGAN BALITA STUNTING DI DESA KELILING BENTENG ULU, KABUPATEN BANJAR
Keywords:
Stunting, Balita, Faktor Risiko, Sanitasi, Keliling Benteng UluAbstract
Latar belakang : Data tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting di Kalimantan Selatan adalah sebesar 30%, lebih tinggi dari angka nasional (24,4%), dengan prevalensi tertinggi di Kabupaten Banjar (40,2%). Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi yang dapat menghambat proses penyerapan nutrisi, kondisi yang jika terjadi dalam waktu lama dapat memicu timbulnya masalah stunting.
Tujuan : Mengidentifikasi faktor sanitasi lingkungan yang berperan dalam kejadian stunting di desa Keliling Benteng Ulu, Kabupaten Banjar
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan data primer berupa wawancara dan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) sesuai usia dan data sekunder berupa data anak yang menderita stunting.
Hasil: Didapatkan 40,38% keluarga dengan balita stunting menggunakan air sungai sebagai sumber air minum, 11,63% mengelola air minum dengan cara diendapkan, 9,30% memiliki kualitas air minum yang keruh, 84,09% menggunakan jamban pribadi tanpa septic tank, 25,58% memiliki jarak pembuangan tinja yang kurang dari 10 meter dari sumber air, dan 77,27% dengan anggota keluarga perokok.
Pembahasan: Water, sanitation and hygiene (WASH) merupakan salah satu faktor risiko yang secara tidak langsung berperan penting terhadap timbulnya masalah stunting pada balita di desa Keliling Benteng Ulu
Simpulan: Lingkungan dan sanitasi yang buruk berpotensi menyebabkan terjadinya stunting.