FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS TELUK DALAM BANJARMASIN

Authors

  • Farida Heriyani
  • Muhammad Hafiz Ansari
  • Alya Maulida
  • Annie Khairun Nida

Keywords:

faktor risiko, balita, stunting, Puskesmas Teluk Dalam

Abstract

Latar Belakang : Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita yang dapat terjadi karena faktor langsung dan faktor tidak langsung. Di wilayah Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin pada tahun 2020 terdapat 148 balita stunting (7,3%) dan pada tahun 2021 hingga bulan Agustus sudah ditemukan 130 balita stunting (6,1%).

 

Tujuan : Mengetahui faktor risiko terjadinya stunting pada balita di wilayah Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin.

 

Metode :Obsevasional deskriptif dengan pendekatan crossectional. Subjek penelitian adalah balita stunting yang tercatat di Puskesmas Teluk Dalam yang dipilih dengan teknik simple random sampling.

 

Hasil : 52,2% berjenis kelamin perempuan dengan berat lahir seluruhnya ≥2.500 gram. Ibu balita sebanyak 47,9% berusia 31-40 tahun, tingkat pendidikan kebanyakan SMA sederajat (52,2%) dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (91,4%), pengetahuan kurang (69,6%) serta dari sosial ekonomi kurang (69,6%) tapi tidak ada riwayat KEK saat hamil (95,4%). Berdasarkan asupan makanan balita, kebanyakan makan dengan frekuensi 1-2 dan 2-3 kali sehari dengan jumlah 5-10 sendok makan perkali makan dengan jenis  makanan yang tidak beragam.

 

Pembahasan : terdapat faktor penyebab langsung (asupan makanan yang tidak beragam) dan faktor tidak langsung (pendidikan, pengetahuan dan pekerjaan ibu, ekonomi keluarga).

 

Simpulan : Faktor risiko stunting balita terdiri dari jenis kelamin perempuan, ibu dengan pendidikan menengah, pengetahuan kurang, tidak bekerja, dan ekonomi kurang, serta asupan makanan balita yang tidak beragam.

 

Downloads

Published

2022-12-31